Kue Khas Jepang Dapat Memperpanjang Umur Bernama Taiyaki!

Dok. Pri | Pembukaan Japan Food Festival 2016, Kota Kasablanka, Jakarta, Indonesia.
Saat mendengarkan kata “Jepang”, apa yang terlintas dalam benak kita semua? Kalau yang terlintas dalam benak saya yaitu, bunga sakura, animasi, negara mandiri juga maju dalam teknologi, dan sushi.

Tentunya, setiap dari kita memiliki sudut pandang yang berbeda tentang negara tersebut. Namun percaya atau tidak, Jepang merupakan negara yang memiliki cita rasa khas atas kuliner yang dimiliki.
Kuliner Jepang tidak melulu sushi dan dorayaki saja. Tapi masih banyak kuliner Jepang yang belum banyak dikenal, seperti takoyaki, okonomiyaki, senbei, manju, kakigori, wagashi,  dango, champon, ramen, taiyaki dan sebagainya.
Tentunya, bagi yang memiliki rasa cinta kepada negara Jepang, mencicipi kuliner tersebut menjadi sebuah ritual wajib yang harus dilakukan. Adapun untuk merasakan rasa otentik Jepang tersebut, kita harus datang ke negara tersebut dengan uang yang tidak sedikit.
Tapi apabila teman-teman sedang berada di Indonesia, terkhusus Jakarta. Japan External Trade Organization (JETRO) bekerjasama dengan Eat and Eat, mempersembahkan acara Japan Food Festival 2016, dengan mendatangkan 5 bevege dan dessert dari Jepang langsung.
Acara ini berlangsung dari tanggal 31 Oktober – 13 November 2016, lima perusahaan yang bergerak dalam industri jasa makanan, akan memanjakan lidah masyarakat Indonesia dengan sajian asli Jepang.
Dok. Pri | Para pihak yang turut mendukung acara Japan Food Festival.
Adapun lima perusahaan yang mendapatkan kesempatan hadir di Indonesia adalah, Menya Takeichi (Take You Co., Ltd.) dengan sajian ramen, Enokiya (Morinaga Gyunyu Haikyu Co., Ltd.) hadir dengan berbagai menu manisan Jepang, Suhsi Kaz (Riverside Inc.) dengan menu sushi daging, Ringer Hut (Ringer Hut Co.,Ltd.) dengan sajian champon, dan Fujisan Taiyaki (YATARO Co., Ltd.) hadir dengan menu taiyaki.
Jakarta, 31 Oktober Japan Food Festival 2016 secara resmi, ditandai dengan pengguntingan pita pihak terkait. Adapun pihak-pihak tersebut adalah, perwakilan JETRO Jepang Mr. Kitagawa, perwakilan Kedutaan Besar Jepang Mr. Shimbo, perwakilan PT Marche Mrs. Tjia Mei Liang, perwakilan JETRO Jakarta Mr. Okabe, perwakilan Ringer Hut Mr. Nanseki, perwakilan Take You Mr. Hara, perwakilan Riverside Mr. Yamagishi, perwakilan Morinaga Mr. Iwata, dan perwakilan Yataro Mr. Priyo.
Turut hadir pula dalam acara tersebut para undangan, media cetak dan online kanal life-style, juga para food blogger. Sejujurnya, bagi saya kesempatan yang tidak bisa datang dua kali, karena secara langsung dapat mengetahui bagaimana pola pikir dan sikap masyarakat Jepang.
Acara Japan Food Festival 2016 mengusung tema “Experience The Flavour of Japanese Delicacies Brought Straight From Japan”, bertempat di Food Society (Ground Floor) Mall Kota Kasablanka. Acara ini juga didukung oleh berbagai pihak seperti, Japan Foundation, Japan National Tourism Organization, The Daily Jakarta Shimbun dan Halo Jepang!.
Dok. Pri | Para tamu undangan, sponsor, media cetak juga online, dan para blogger yang mengikuti pembukaan Japan Food Festival 2016.
Dalam Japan Food Festival 2016, kegiatan tidak hanya sebatas memperkenalkan kuliner saja. Tapi juga memperkenalkan budaya, keadaan sosial dan destinasi wisata yang dimiliki Jepang. Adapun media yang digunakan oleh pihak penyelenggara dalam memperkenalkan hal tersebut, adalah dengan cara memutar movie screening.
Fujisan Taiyaki Jajanan Sehat Untuk Masyarakat
Dari pelbagai makanan yang hadir dalam Japan Food Festival 2016, saya sangat tertarik dengan makanan yang disajikan oleh Fujisan Taiyaki. Salah satu makanan yang cukup terkenal di negeri sakura adalah, kue taiyaki.
Kue ini sangat mirip dengan martabak manis di Indonesia, namun ada yang membedakan antara martabak dan taiyaki ini.
Mr. Priyo perwakilan dari Fujisan Taiyaki menjelaskan secara detail tentang apa yang dibawakan, makanan ini merupakan panganan yang digemari oleh seluruh masyarakat Jepang. Bisa dikatakan, semua orang Jepang menyukai makanan ini.
Dok. Pri | Mr. Prio perwakilan dari Fujisan Taiyaki (YATARO Co., Ltd.) dalam bincang-bincang bersama blogger.
Mr. Priyo menyatakan bahwa “Apabila melihat secara istilah, taiyaki itu berasal dari dua suku kata, yaitu tai: jenis ikan, dan yaki: Bakar. Kata ‘tai’ dalam bahasa Jepang, memiliki hubungan dengan kalimat selamat, yaitu ‘omede tai’. Kalimat tersebut digunakan apabila seseorang memberikan sebuah apresiasi. Dan pada perkembangannya, masyarakat Jepang dalam memberikan selamat kepada seseorang selalu disertai dengan taiyaki ini”.
Adapun sejarah keberadaan taiyaki dimulai dari zaman Edo, zaman itu kacang merah (di Jepang lebih dikenal dengan nama red bean) merupakan komoditi mahal, sehingga hanya orang kaya saja yang dapat mengkonsumsi kacang merah.
Bagi orang kaya saat itu, konsumsi kacang merah saja secara mandiri. Namun bagi orang menengah ke bawah, konsumsi kacang merah saja menjadi hal yang disayangkan, sehingga lapisan taiyaki dibuat untuk menemani kacang merah.
Dok. Pri | Kue Taiyaki panganan sehat yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Jepang.
Adapun bentuk taiyaki awal, adalah bulat. Dalam perkembangan waktu hal tersebut berganti, mulai dari bentuk panda, sampai menjadi bentuk ikan yang terus bertahan hingga saat ini, makna ikan dipercaya sebagai keberuntungan dan keselamatan.
Tak hanya itu, taiyaki pun memiliki pergeseran rasa, dimana kacang merah diganti dengan keju dan macha. Namun bagi orang Jepang, kacang merah dalam kue taiyaki merupakan warisan yang tak tergantikan rasanya hingga saat ini.
Mr. Prio pun memberi informasi bahan kue taiyaki ini, adapun bahan-bahan tersebut adalah tepung terigu, tepung tapioka dan gula merah. Namun beliau tidak sempat memberikan informasi bagaimana membuat kue taiyaki tersebut karena keterbatasan waktu yang beliau miliki.
Khusus dalam acara Japan Food Festival 2016, bagi para konsumen yang membeli minimal 3 taiyaki, akan mendapatkan uang 5 yen. Uang tersebut dalam masyarakat Jepang, dipercaya memberikan keberuntungan atau dalam bahasa akrab orang Indonesia sering disebut sebagai jimat.
Dok. Pri | Taiyaki Original dengan isi kacang merah (red bean) yang telah ada sejak zaman Edo.
“Hal yang paling penting yang ingin saya katakan adalah, salah satu rahasia bagaimana masyarakat Jepang dapat panjang umur yaitu, mampu untuk mengkonsumsi makanan sehat, salah satunya adalah taiyaki kacang merah, yang dalam proses pembuatannya tidak menggunakan pengawet dan minyak. Saya memiliki keyakinan, apabila masyarakat Indonesia dapat mengaplikasikan pola makan sehat, maka apa yang ada di Jepang akan juga hadir pada masyarakat Indonesia kedepannya” tutup Mr. Prio.
Dok. Pri | Uang lima yen, dapat dibawa pulang apabila kita membeli minimal 3 taiyaki. 

Komentar

  1. tiap minggu ke kokas, ngga ngeh ada pameran ini :(

    BalasHapus
  2. Kemarin aku juga hadir nih pas opening JFF. Salam kenal mas :)

    BalasHapus
  3. Walah,berarti kita ketemu ya mbak e,
    Salam kenal juga

    BalasHapus
  4. Wuihhh Enak banget tuh. Sayang ya di Jakarta jadi saya gak bisa dateng. Nggak kebayang gimana susahnya bikin kue begitu. Jepang memang kreatif

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayla Elena von Rueti: Lewat Camilan Sehat, Peduli Kesehatan, Lingkungan dan Perempuan