Bursa Sajadah Aarti Jaya: Luncurkan Website Untuk Penuhi Kebutuhan Konsumen

Dok. Indoblognet | Para Blogger Bandung Bersama Owner Bursa Sajadah (Baju Hijau Keempat Dari Kiri)
Buah tangan adalah sesuatu hal yang penting dibawa sepulang melancong dari suatu tempat, rasanya kurang lengkap bila bepergian namun tidak membawa buah tangan. Kebanyakan masyarakat Indonesia rasanya setuju dengan hal ini, walau hanya membawa hal yang sederhana dari suatu tempat, rasanya itu sudah cukup untuk berbagi kebahagiaan dengan orang-orang terkasih.

Kadang-kala membawa buah tangan menjadi kegiatan yang merepotkan bagi sebagian orang, entah karena muatan yang repot dibawa, atau muatan yang berlebih ketika akan masuk salah satu moda transportasi, hingga pada akhirnya kegiatan tersebut malah memberikan pikiran pada perjalanan pulang ke rumah. Bisa jadi suasana hati yang awalnya bersuka-ria dapat berubah seketika, karena repotnya membawa buah tangan tersebut pulang.
Akan tetapi, khusus untuk anda yang akan beribadah haji atau umrah, dan ingin khusuk beribadah di tanah suci Makkah. Kemudian tetap ingin membawa oleh-oleh haji ketika pulang ke tanah air, jangan khawatir, karena Bursa Sajadah menyediakan oleh-oleh haji terlengkap mulai dari kurma berbagai jenis, kismis, kacang mete hingga air zam-zam.
Bursa sajadah menjual oleh-oleh haji/umrah terlengkap di Indonesia, awalnya kehadiran Bursa Sajadah hanya di kota kembang saja. Kini Bursa Sajadah hadir di beberapa kota seperti, Jakarta, Bekasi, Bogor, Solo, Surabaya hingga Malang. Tentu dengan kehadiran Bursa Sajadah diharapkan di kota-kota tersebut, ingin memberikan kemudahan kepada para konsumen pecinta oleh-oleh haji/umrah.
Kalau kita berbicara tentang kemudahan bagi konsumen, Bursa Sajadah terus belajar dan berinovasi setiap waktu. Salah satu dari inovasi yang dihadirkan Bursa Sajadah baru-baru ini adalah, dengan meluncurkan website www.bursasajadah.com yang bisa diakses sekaligus bertransaksi via online oleh konsumen dimana saja, dan kapan saja!. Inovasi tersebut dihadirkan oleh Bursa Sajadah awalnya, ingin menjangkau konsumen Indonesia secara luas. Namun bukan tidak mungkin di zaman ini, Bursa Sajadah dengan peluncuran website tersebut berekspansi pada kancah pasar Internasional.
Dok. Indoblognet | Para Blogger Bandung selepas berbuka puasa, berbincang dengan Ibu Heraa SKV di Haris Convention Center, Bandung 

Senada dengan apa yang disampaikan oleh CEO Bursa Sajadah Aarti Jaya, Heera Sahir Karim Vasandani bahwa, “Kami berupaya terus mendengar, memahami dan memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan dengan melakukan peningkatan dan inovasi layanan. Bursa Sajadah Online ini diharapkan bisa memberikan kemudahan, kenyamanan juga keamanan dalam bertransaksi.”
Adapun untuk sistem pembayaran pada transaksi, Bursa Sajadah memberikan pilihan kepada konsumen pribadi, Bursa Sajadah memberikan pilihan pembayaran yang bisa diakses secara mudah pada berbagai perangkat gawai, baik dengan menggunakan cek maupun dengan transfer via bank tertentu.
Acara peluncuran website Bursa Sajadah bertempat di Harris Convention Center, Bandung. Dalam acara tersebut turut hadir keluarga besar Sahir Karim Vasandani, perwakilan biro Bursa Sajadah Aarti Jaya Grup, anak-anak yatim piatu dari beberapa panti asuhan, para blogger.
Adapun sebagai bentuk kerja sama dengan pemerintah kota Bandung, turut hadir Ibu Atalia Praratya Kamil, yang mewakili Bapak Wali Kota Ridwan Kamil, yang secara langsung meresmikan peluncuran website Bursa Sajadah Online. Kehadiran beliau memberikan semangat bahwa kota Bandung, harus terus mampu berkompetisi dalam berbagai hal termasuk pada bidang ekonomi. Tak kurang Ibu Atalia memberikan sambutan hangat kepada anak-anak yatim yang hadir, bahwa mereka akan tetap diperhatikan oleh siapapun termasuk jajaran pemerintah kota Bandung.

Napak Tilas Bursa Sajadah Aarti Jaya

Sebenarnya dalam acara yang digelar di Harris Convention Center, Bandung, pada tanggal 29 Juni 2016. Ada hal yang membuat saya menarik, karena dalam acara tersebut Bapak Sahir Karim Vasandani menceritakan bagaimana awal mula Bursa Sajadah berdiri, hingga mampu bertahan hingga saat ini.
Dok. Indoblognet | Keluarga besar SKV Group, berfoto bersama anak yatim, media dan blogger

Awalnya Bapak Sahir menceritakan awal kedatangannya ke kota Bandung, beliau tidak memberikan keterangan jelas pada tahun berapa datang ke Bandung, namun ia memberikan penjelasan bahwa beliau adalah asli orang Surabaya yang berhijrah. Pada awal mulanya beliau bekerja disebuah pabrik tekstil di Majalaya, di pabrik tersebutlah Pak Sahir belajar tentang dunia tekstil sambil bekerja sebagai operator mesin.
Setelah beberapa tahun bekerja di Majalaya, Pak Sahir memberanikan diri untuk usaha tekstil, namun dalam perjalanan awal produk yang dijual adalah jaket kulit. Menurut penuturan Pak Sahir, bahwa penjual pertama yang membeli produknya adalah, salah satu perusahaan Singapura yang hingga kini masih tetap menjadi konsumen setiap SKV Group.
Dari penjualan jaket kulit tersebut, Pak Sahir mulai mengembangkan usaha dari jaket kulit kepada busana muslim, dengan brand awal Babussalam. Beliau masih ingat bahwa brand Babussalam yang beliau rintis sekitar tahun 1992, dan berganti nama menjadi Bursa Sajadah pada tahun 1998. Dalam sudut pandang beliau perkembangan usaha yang beliau lakoni hingga saat ini, tidak lain dan tidak bukan adalah sebuah titipan dari Tuhan. Tiada henti beliau mengucapkan syukur, bahwa segala usaha yang beliau lakukan selalu ada campur tangan Tuhan didalamnya.
Dok. Indoblognet | Peresmian Bursa Sajadah Online Oleh Ibu Wali Kota Bandung

Pak Sahir menuturkan bahwa, perkembangan usaha yang digeluti tidak terlepas dari peran karyawan. Adapun karyawan yang beliau begitu ingat saat membuka usahanya tersebut adalah, karyawan yang bernama Bapak Kis. Dimana Pak Kis adalah karyawan toko pertama pak Sahir yang berdiri di daerah Palaguna, Bandung. Pak Sahir mengatakan bahwa, “ Pak Kis adalah penjaga toko yang sangat ulet, keuletannya begitu terlihat ketika melayani para konsumen di toko. Bisa dipastikan apabila ada konsumen dilayani oleh Pak Kis, barang tentu konsumen tersebut akan membawa salah satu barang keluar toko.”
Pak Sahir juga menceritakan dua karyawan yang begitu membantu, dan berperan dalam mengembangkan Bursa Sajadah. Beliau menyebut nama Bapak Sholeh dan Ibu Irma, dimana kedua orang tersebutlah yang memberikan banyak sumbangsing pemikiran pada usaha beliau. Setidaknya ketiga orang tersebutlah, yang menurut Pak Sahir amat sangat membantu usahanya hingga saat ini. Apabila dihitung ketiganya telah bekerja dengan Pak Sahir selama 27 tahun, selama itu pula mereka memberikan peran secara maksimal kepada Bursa Sajadah hingga saat ini.

Terakhir Pak Sahir menuturkan bahwa “Bursa Sajadah besar dan tetap eksis hingga saat ini karena kerjasama berbagai pihak, tak kurang terima kasih saya kepada berbagai pihak yang telah memberikan segenap kemampuannya untuk membangun Bursa Sajadah.”

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayla Elena von Rueti: Lewat Camilan Sehat, Peduli Kesehatan, Lingkungan dan Perempuan