Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Bisa Dimulai Dari Pola Makan


Dok. Pri | Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Program yang diluncurkan Kementerian Kesehatan

Mendapatkan kesempatan menjadi bagian Blogger Kesehatan, merupakan sebuah kehormatan bagi saya. Apabila berbicara umur boleh dikatakan saya tergolong muda, namun pada masa tersebut banyak paradigma dan pola pikir kesehatan
yang sering terabaikan, bahkan bisa jadi menjadi hal yang tidak diperhatikan. Padahal kesehatan merupakan modal utama manusia, dalam menjalankan berbagai aktivitas.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (28/08/17), bertempat di Hotel Santika Premiere Semarang. Mengadakan acara Temu Blogger Kesehatan, dengan mengusung tema “ Mari Hidup Sehat dengan GERMAS”. Hadir 50 blogger kesehatan dari berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Semarang. Kemeriahan begitu terasa pagi itu, tak kurang saya pun mendapat banyak teman baru.
Turut hadir dalam acara tersebut, Arvian Nevi, SKM, DEA, (Kasie Pencegahan Penyakit Tidak Menular, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah), dr. Widoyono, MPH (Kepala Dinas Kota Semarang), Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, KGEH (Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam (PAPDi) DKI Jakarta), Indra Rizon, SKM, M. Kes (Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga), dan dr. Yulianto Prabowo M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah).
Dok Pri | Para Pembicara dalam Acara Temu Blogger Kesehatan 

Kehadiran para ahli kesehatan ini menjadi hal yang tak ternilai, karena saya mendapatkan berbagai pengetahuan kesehatan. Mulai dari demografi penyebaran penyakit menular, kebiasaan yang kurang baik, hingga makanan yang baik untuk tubuh.
Hidup Sehat Lewat Makanan
Hidup sehat merupakan kenikmatan yang tak dapat dibantah oleh siapapun, tidak ada satu pun manusia ingin hidup dalam penyakit. Namun kebanyakan dari kita, sering mengabaikan permasalahan kesehatan dan cenderung acuh. Namun paradigma tersebut akhir-akhir mulai bergeser, masyarakat mulai memahami makna kesehatan.
Dapat dikatakan saya termasuk dari masyarakat “kebanyakan” yang acuh kepada kesehatan, namun acara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengetuk akal saya untuk menjadi bagian masyarakat yang peduli kepada kesehatan diri sendiri, keluarga dan lingkungan.
Kesadaran tersebut hadir ketika pemaparan Kepala Dinkes Provinsi Jawa Tengah dr. Yulianto Prabowo, menguraikan masalah kesehatan yang dihadapi di Indonesia dan terkhusus di Jawa Tengah. Adapun fokus isu kesehatan yang diketengahkan pertama, penyakit menular, kedua, penyakit tidak menular, dan ketiga, penyakit jarang ada, namun tetap ada.
Dok Pri | Para Blogger Kesehatan yang Hadir Dari Berbagai Kota

Dari tiga isu tersebut, dihadirkan isu yang lebih diperhatikan yaitu, tentang penyakit menular. Secara garis besar isu ini menjadi penting karena penyebaran penyakit itu, dapat dipastikan karena keliru dalam pola hidup. Pola hidup meliputi, perilaku hidup, kesehatan lingkungan, genetik dan pola makan.
Hal yang menjadi perhatian saya ialah, tentang pola makan. Ya, tentang pola makan, yang tentu setiap orang akan makan. Hal ini menjadi perhatian saya karena, setiap dari kita memiliki kuasa atas apa yang akan masuk pada badan. Entah itu baik atau tidak, bergantung diri sendiri.
Menurut dr. Ari Fahrial Syam masyarakat Indonesia ini, baru 10% yang sadar untuk makan buah dan sayur-mayur. Angka tersebut tergolong memprihatinkan, bagaimana tidak negara ini begitu kaya akan sumber pertanian, namun konsumsi buah dan sayur sangat kecil. Bahkan dalam salah satu video yang di rilis oleh salah satu media, orang Indonesia lebih peduli membeli data gawai dibandingkan buah atau sayur.
Padahal apabila melihat sudut pandang agama, berbagai kitab suci agama memberikan tempat khusus kepada buah-buah dan sayur-mayur. Dalam kitab suci agama Islam yaitu al-Qur’an, setidaknya tertulis berbagai buah dan sayur seperti pisang, anggur, kurma, delima, kacang-kacangan, bawang merah, bawang putih, mentimun, labu, sawi hingga jahe.
Salah satu anjuran yang pernah sering saya dengar dari salah seorang guru Hadis, bahwa ada Hadis Nabi SAW yang menganjurkan makan buah sebelum makan-makanan berat, dan anjuran tersebut .
Cukup menarik bahwa salah satu program Kementerian Kesehatan terkhusus tentang konsumsi buah dan sayur-mayur, sejalan dengan dari ungkapan Nabi SAW. Oleh karenanya, hal yang dapat saya lakukan untuk mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), mulai dengan mengubah pola makan yang lebih sehat terlebih dahulu.
Dok Pri | Senam Mencuci Tangan Jadi Aktivitas Menyenangkan Setiap Pukul 10.00 dan 14.00

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) sendiri salah satu program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan, untuk menjadi salah satu solusi mengurangi beban penyakit menular dan tidak menular, kematian, dan kecacatan. Namun juga untuk menghindari terjadinya penurunan produktivitas penduduk. Dan menurunkan pembiayaan pelayanan kesehatan karena meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan.
Adapun fokus kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), yaitu melakukan aktivitas fisik 30 menit per/hari, konsumsi sayur dan buah, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada tenaga kesehatan terpercaya.
Adapun dr. Ari Fahrial Syam, menjelaskan tips hidup sehat, hal pertama, yang harus diperhatikan ialah setiap hari minimum minum delapan gelas air mineral. Kedua, konsumsi buah dan sayur-mayur lebih banyak, ketiga, istirahat cukup. Keempat, tidak merokok, dan terakhir olah-raga yang teratur.
Serba-serbi GERMAS Provinsi Jawa Tengah
Dinas Kesehatan Jawa Tengah merupakan salah satu instansi yang aktif dalam mensosialisasikan GERMAS, namun GERMAS di provinsi ini dikemas dengan berbeda. Hal tersebut ternyata bukan tanpa sebab, fakta bahwa Jawa Tengah memiliki berbagai permasalahan kesehatan tidak dapat dipungkiri.
Oleh karenanya, sang Gubernur Ganjar Pranowo dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah cukup getol dalam berbagai program dan kegiatan GERMAS. Adapun upaya yang telah dilakukan antara lain; sosialisasi GERMAS dalam rangkaian TMMD ke 99, sosialisasi GERMAS kepada Dharma Wanita DKK, siaran radio tentang peningkatan konsumsi buah dan sayur, edukasi GERMAS dan pelayanan kesehatan di Car Free Day Simpang Lima, dan sosialisasi melalui media promosi kesehatan (leaflet, banner, spanduk).
Dok. Pri | Hadir Pula Aktivitas Cek Kesehatan Bagi Para Blogger Yang Hadir

Hadir pula program senam bersama setiap acara car free day. Adapun pada tubuh pemerintahan sendiri, panganan tradisional seperti jagung rebus, ketela, dan kacang rebus menjadi menu sehat yang disuguhkan, keadaan tersebut dilakukan dalam acara formal atau non-formal. Hal tersebut menjadi salah satu kampanye Ganjar Pranowo dan Dinas Kesehatan Jawa Tengah, agar seluruh elemen dapat hidup sehat dengan makanan tradisional.
Hal yang menarik, Jawa Tengah menerapkan kawasan bebas rokok dan kota Semarang meraih penghargaan Pastika Pratama dari Kementerian Kesehatan. Upaya tersebut bukan tanpa hambatan, karena awal-awal hadir kawasan tersebut pola pemikiran masyarakat masih belum sadar, namun perlahan-lahan hal tersebut dapat beralih, kepada masyarakat yang peduli kepada kesehatan orang lain dan lingkungan.
Tak kurang dari itu, Ganjar Pranowo juga menghadirkan program “Gayeng Nginceng Wong Meteng”. Namanya memang terlihat lucu, apalagi kalau diterjemahkan kepada bahasa Indonesia. Program tersebut merupakan program peduli kepada para ibu hamil, dimana di Jawa Tengah tren kematian ibu hamil cukup tinggi. Program yang dihadirkan salah satunya untuk menekan angka kematian tersebut.
Acara berlangsung selama dua hari bertempat di dua kota, hari pertama bertempat di Semarang khusus membahas tema yang diusung, dan inovasi yang dilakukan oleh Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan setempat. Disusul dengan lokakarya peningkatan kapasitas menulis dan bahasa, bersama Anwari Natari.
Dok. Pri | Para Blogger Kesehatan Yang Mengikuti Kegiatan KunLapTik


Adapun hari kedua acara bertempat di Salatiga Jawa Tengah, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengajak para blogger dalam Kunjungan Lapangan Tematik (KunLapTik) untuk meninjau pelayanan dan program Puskesmas Sidorejo Kidul.

Komentar

  1. semoga kampanye ini merata dan masyarakat Indonesia mulai melakukan germas

    BalasHapus
  2. Terpukul-pukul baca ini. Bener nih, penting banget buat merhatiin pola makan. :(

    BalasHapus
  3. Kampanye yang wajib kita dukung penuh ya. Gerakan masyarakat hidup sehat memang harus sampai pesannya di seluruh pelosok negeri. Karena kalau pola pikir masyarakat akan pentingnya sehat. Prakteknya pasti akan lebih gampang

    BalasHapus
  4. salut buat pemerintah, yg tdk pernah lelah mengobarkan semangat untuk hidup sehat buat masyarakat :)

    BalasHapus
  5. Ayyoooo bergerak minimal 30 menit sehari, jangan tidur moollooo...!

    BalasHapus
  6. Semoga semakin banyak ya orang yang menerapkan pola hidup sehat dgn Germas ini

    BalasHapus
  7. Untungnya w selalu memperhatikan pola makan meskipun banyak makan. Hehehe.

    BalasHapus
  8. Memang perlu nya para blogger terlibat dalam penyuluhan kesehatan yakni melalui tulisannya

    http://www.kompasiana.com/rakyatjelata

    BalasHapus
  9. Uhuy oleh oleh dari Semarang. Jadi gimana pola makan sepulang Dr sana? Gue baca live tweet -nya berasa kuliah lagim you know what I mean laaaahh 😂😂😂

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pola makan sedang coba diubah, dan ketika acara demi apa aku ingat dirimu mak, andai ikut, mesti berasa flash back, dan tulisan akan lebih objektif

      Hapus
  10. Semoga GERMAS ini terus di gaungkan ya hingga pelosok negeri.

    BalasHapus
  11. Ayo Fawaz makan yang lebih banyak biar agak gemukan dan selalu sehat, jangan lupa dibagi sama si meong.

    BalasHapus
  12. Selain pola aktifitas, pola makanan sehat dan teratur juga menjadi konsentrasi berlangsungnya kegiatan GERMAS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, kalau saya sedang mulai dengan pola makan terlebih dahulu, karena pola aktifitas masih butuh perjuangan, hehe

      Hapus
  13. ah bener banget tuh "Hidup Sehat dimulai Dari Makanan". Kek pepatah "you are what you eat". Yuk, mari kita makan sehat #tapitetepmakangorengantiaphari

    BalasHapus
  14. Kemarin mengikuti serunya rangkaian acara ini di instagram. Hal - hal kayak gini emang penting banget untuk menggaet blogger ya, supaya langsung disebarluaskan. Apalagi soal kesehatan ya. Soalnya makin kesini banyak yang udah lupa buat ngejaga kesehatan, termasuk saya hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo mbak, kita belajar lebih lagi tentang kesehatan, pun saya sedang belajar makan buah dan sayur

      Hapus
  15. Semoga GerMas menjadi Agenda Tahunan yang terus menggiatkan gerakan hidup sehat secara merata di semua provinsi

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kegiatan Germas semoga membuat masyarakat lebih paham mengenai penyakit menular, penyakit tidak menular, dan penyakit jarang ada. Betul banget kalau pola makan sekarang banyak yang tidak sehat, kurang sayur dan buah.Mudah-mudahan aja ada perubahan, meski di kota harus pilih buah yang harganya terjangkau.

      Hapus
    2. Ayo belajar makan sayur dan buah lebih banyak

      Hapus
  17. Germas ini hampir tiap tahun mengadakan kampanye ke daerah-daerah untuk mengedukasi masyarakat hidup sehat mas
    Tahun lalu sempat mengadakan di Surabaya juga

    BalasHapus
  18. Kesadaran hidup sehat harus datang dari diri sensiri. Ini susahnya. Terlalu banyak godaannya. Junkfood, kasur yg slalu manggil2 ketika kita mau olah raga, dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes, demi apa perjuangan banget keluar dari zona nyaman mbak, hehe

      Hapus
  19. Sekarang ini saya juga sedang memulai kembali mengubah pola hidup sehat, beberapa waktu kmren sempet bandel hehe. Alhamdulillah turun lagi BB.
    Acaranya seru banget ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wiiiiih, Eceu keren euy, saya mah masih berusaha dan berjuang

      Hapus
  20. aku pola makan sudah mulai nih diatur.. tinggal... olahraga. Hiks hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pola makan aku juga sedang di seimbang kan, tapi yang olah raga itu, perjuangan banget

      Hapus
  21. Emang penting sih kita utk diingatkan menjaga kesehatan ya, kadang suka ga inget sih ya, apalagi urusan makanan huehehe. Oke lah Germas ini :)

    BalasHapus
  22. Waah, semoga program ini bisa merata di seluruh wilayah Indonesia yaa. Emang sekarang kebanyakan makanan tidak sehat dan pola hidupnya juga kurang olahraga. Efeknya ke produktivitas kerja juga...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar mbak, semoga lebih banyak yang peduli terhadap isu ini

      Hapus
  23. Hidup sehat dimulai dari pengetahuan dan kesadaran. Kalau makanan magh macem2 jika ndak sadar teuteup makan mie instan

    BalasHapus
  24. Kalau lagi sibuk-sibuknya di kantor biasanya lalai banget soal kesehatan, terutama pola makan. Pulang kantor dan weekend udah capek, ngga sanggup mau olahraga huhu. Harusnya tetap disempetin yaa gimanapun juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mulai pelan-pelan aja mbak, hehehehe,
      Saya pun masih berjuang

      Hapus
  25. Wuaahhhh lengkap bener ulasannya

    BalasHapus
  26. Germas ini sudah masuk desa saya juga di Tabanan-Bali. Puskesmas-puskesmas hingga puskesmas pembantu pun sudah mulai aktif menggalakan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
    Lebih baik mencegah dengan mengatur pola hidup kita dari pada terkena masalah kesehatan :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Edukasi Permata? Ke Bandung Aja!

Kayla Elena von Rueti: Lewat Camilan Sehat, Peduli Kesehatan, Lingkungan dan Perempuan