Sedekah Ngider: Meraih Berkah Menuju Jannah

Dok. Pri | Salah satu anak Yatim yang sedang didampingi belanja oleh pejuang sedekah

Kalau tidak salah itu, bulan Ramadan merupakan kasih sayang. Kasih sayang yang hadir tersebut, tidak hanya hadir pada yang dilakukan oleh Tuhan kepada hamba-Nya.
Namun juga kasih sayang yang diberikan oleh manusia, kepada manusia lainnya. Limpahan kasih sayang kepada seluruh alam semesta dan manusia, diberikan Tuhan pada bulan Ramadan ini.
Salah satu bentuk yang dilakukan oleh manusia di bulan Ramadan, kebanyakan adalah dengan berbagi. Cara berbagi yang dilakukan dengan pelbagai cara, mulai dari memberikan santunan pada sebuah lembaga, memberikan makan kepada yang membutuhkan, sampai dengan mengundang anak yatim piatu untuk memberikan santunan secara langsung.
Beragam cara dilakukan untuk mengambil keberkahan pada bulan Ramadan, namun ada sebuah cara yang menarik yang dilakukan oleh anak-anak muda pengelola #SedekahNgider. Apa yang diselenggarakan oleh anak-anak muda ini cukup unik, yaitu dengan mengundang anak-anak yatim untuk berbelanja di salah satu swalayan yang ada di kawasan Jakarta Timur.
Kegiatan tersebut dibantu oleh para pejuang sedekah (baca: relawan), yang mendampingi para anak yatim piatu dalam berbelanja. Para anak-anak didampingi untuk berbelanja apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan. Selain berbelanja kebutuhan sendiri, anak-anak yang diundang diberikan pengarahan untuk peduli kepada lingkungan sekitar.
Dok. Pri | Salah seorang anak memeriksa jumlah belanjaan yang dibeli

Misalnya apabila anak-anak yang diundang memiliki saudara atau orang terdekat, dan menyukai sesuatu maka bukan tidak mungkin sang anak tersebut membelikan barang tertentu, dan menghadiahkan kepada mereka.
Sedekah Ngider merupakan sebuah program anak-anak muda remaja masjid, yang setiap bulan memiliki kegiatan sosial dari satu masjid ke masjid lain. Pada awalnya kegiatan yang dilakukan oleh anak-anak muda ini hanya sebatas bakti sosial, akan tetapi dalam perjalanan waktu, kegiatan terus berkembang menuju bidang pendidikan.
Namun tak hanya berhenti pada bidang sosial dan pendidikan, Sedekah Ngider juga hadir sebagai salah satu kegiatan filantropi berbasis perkampungan, yang mana baru saja diluncurkan sebuah kampung sedekah yang digagas oleh Sedekah Ngider, baru-baru ini.
Kampung sedekah yang diluncurkan memiliki konsep yang menarik, dimana para warga bebas datang ke sebuah posko, dan mengambil sebuah tabungan untuk diisi, dan petugas datang dan mengambil tabungan tersebut pada akhir bulan.
Naaaaah, hasil tabungan warga tersebut akan dikelola oleh petugas Sedekah Ngider di kampung itu, yang mana dapat digunakan untuk biaya bimbingan belajar anak yatim piatu, santunan kepada orang sakit, hingga santunan kepada keluarga yang anggota keluarganya meninggal dunia. Konsep tersebut memberikan pesan bahwa, bersedekah dapat dilakukan kapan saja, tak harus menunggu sebuah bulan Ramadan atau pun moment lainnya.
Dok. Pri | Seluruh anak yatim, pejuang dan brand ambassador Sedekah Ngider

Ada sebuah hal menarik yang disampaikan oleh Founder Sedekah Ngider, yaitu Taufik Ary. Ia menyampaikan, Sedekah Ngider terbentuk karena sebuah kebosanan para alumni remaja masjid At-Tin dalam berkumpul. Setelah purna tugas dari kegiatan remaja masjid, yang dilakukan hanya berkumpul untuk ngobrol dan makan.
Kegiatan ngobrol dan makan tersebut, berlarut cukup lama sehingga membuat Ary gelisah. Kemudian Ary berinisiatif untuk mengajukan sebuah bakti sosial, dan ternyata hal tersebut dirasakan oleh teman-teman seperjuangan. Adapun kegiatan pertama yang dilakukan hanya dilakukan oleh 13 orang termasuk Ary, namun kini para pejuang Sedekah Ngider kurang lebih sudah hadir 70 orang.
Saya cukup terkejut kala Ary menyatakan bahwa, Sedekah Ngider baru berjalan dua tahun, adapun pada tahun kedua inilah Sedekah Ngider telah berdiri sebagai sebuah yayasan. Menarik bagi saya atas pergerakan anak-anak muda ini, perkembangan sangat pesat dari sebuah gerakan sosial kecil tidak resmi, menjadi instansi sosial yang resmi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayla Elena von Rueti: Lewat Camilan Sehat, Peduli Kesehatan, Lingkungan dan Perempuan