Pemadaman Lampu 60 Menit, Untuk Bumi Yang Lebih Baik


Dok. BloggerCorny | Para Blogger Bersama Pihak Aston Marina Jakarta
Planet bumi merupakan tempat tinggal seluruh makhluk, namun manusia memiliki tanggung jawab lebih dalam menjaganya. Planet ini bukan tentang keberlangsungan hidup manusia saja, tapi juga keberlangsungan berbagai spesies yang masih ada hingga saat ini.

Banyak perdebatan tentang berapa umur planet bumi saat ini, namun kurang lebih usia bumi 4,543 miliar tahun. Sejujurnya untuk usia sebuah planet, saya tidak tahu apakah bumi masuk dalam kategori remaja, muda atau lanjut usia. Namun yang pasti, setiap tahun keadaan bumi terus berubah.
Perubahan tersebut dimulai dari berkurangnya berbagai spesies hewan, tak hanya itu spesies tumbuhan pun ikut merasakan hal yang sama. Tapi untuk sesuatu yang berkurang, tentu masih ada harapan untuk terus dijaga kelestariannya.
Hal yang cukup mengerikan bagi saya pribadi ialah, kepunahan akan suatu spesies tertentu, dimana keragaman spesies yang ada di bumi akan turut mempengaruhi spesies lainnya.
Manusia dalam perjalanan waktu, terus berinovasi dan mengeksplorasi setiap jengkal bumi, sebagian besar manusia melupakan bagaimana bersikap kepada lingkungan-nya. Tak kurang dari itu, sebagian besar pula lupa kepada kearifan ekologis untuk telah diturunkan oleh nenek moyang terdahulu.
Permasalahan tersebut pada akhirnya menghadirkan fase kritis kepada planet ini, fase tersebut menghadirkan berbagai akibat seperti, pemanasan global. Efek dari pemanasan global sangat banyak, contoh kecil ialah seperti yang dikutip oleh Media Antara pada tahun 2015, dimana gelombang panas yang terjadi di Pakistan, menewaskan 1.200 orang.
Dok. Aston Marina Jakarta 

Contoh yang lebih dekat saja di Indonesia misalnya, rasanya masih segar ingatan kita dimana pada beberapa tahun lalu, bencana kabut asap akibat kebakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan, menjadi perhatian dunia internasional. Bagaimana tidak, kabut asap tersebut menelan korban kurang lebih 22. 301 orang, harus terserang infeksi pernafasan akut (ISPA), dan kebanyakan dari mereka ialah anak-anak.

Masih banyak lagi fase krisis planet bumi masa kini, manusia dapat dikatakan sebagai makhluk yang paling bertanggung jawab atas fase krisis planet ini. Tentu-nya dibutuhkan berbagai solusi untuk mengubah planet bumi menjadi lebih baik, dan solusi tersebut harus dihadirkan sedari saat ini.
WWF salah satu organisasi konservasi terbesar dunia, memberikan anjuran kepada individu, komunitas, perusahaan, hingga pemerintahan di seluruh dunia. Untuk turut berperan dalam kegiatan Earth Hour, yang kini telah dilaksanakan setiap tahun.
Kegiatan Earth Hour 2017 ialah sebuah program untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik selama 60 menit, dan hal tersebut dilakukan setiap satu pekan sekali. Adapun hari yang dipilih oleh WWF ialah hari Sabtu, dari pukul 20.30 sampai dengan 21.30.
Dok. Pri | Simbolilasi Dimulainya Pemadaman Lampu


Adapun untuk Indonesia sendiri, peluncuran gerakan ini jatuh pada tanggal 16 Februari 2017. Program ini di ikuti oleh berbagai elemen dunia, kegiatan ini tentu-nya sebagai usaha WWF untuk membentuk kesadaran dan konsistensi umat manusia untuk menjaga keberlangsungan bumi.

Tak kurang dari itu, kegiatan ini juga mengajak publik dunia untuk melakukan perubahan gaya hidup serta pola pikir, yang lebih sederhana dan murah dalam menggunakan berbagai energi tak terbarukan, salah satu-nya ialah penghematan listrik.
Penggunaan listrik masyarakat dunia setiap tahun terus meningkat, namun peningkatan tersebut tidak disertai dengan kesadaran bahwa listrik yang digunakan, menjadi salah satu pemicu gas rumah kaca yang berakibat pada pemanasan global.
Earth Hour sendiri sebenarnya telah diluncurkan WWF sedari tahun 2007, hal tersebut dilakukan oleh WWF untuk menantang berbagai elemen masyarakat dunia, untuk lebih peka terhadap keberlangsungan bumi, dan isu ekologis lainnya.
Dok. Pri | Abaikan Foto Ini

Aston Marina Ancol Jakarta turut berpartisipasi dalam kegiatan Earth Hour 2017, dengan mengundang netizen, bloger, media serta pendukung lainnya, dalam kegiatan tersebut.
Tepat pukul 20.30 sampai dengan 21.30 WIB, seluruh lampu di Aston Marina Ancol dipadamkan. General Manager, Dini M. Artha menyatakan, “Kami mendukung penuh kegiatan Earth Hour yang diadakan WWF, dimana nanti-nya semua tamu dan karyawan akan dilibatkan untuk turut serta berpartisipasi melalui pemadaman lampu selama 1 jam pada tanggal 25 Maret 2017 mendatang
Prosesi pemadaman lampu saat itu disaksikan oleh para pengunjung, netizen, bloger dan awak media, ditandai dengan menyalakan lilin berbentuk angka 60, yang memiliki arti 60 menit waktu pemadaman lampu di Aston Marina Jakarta.
Dengan turut berpartisipasi-nya Aston Marina Jakarta terhadap kegiatan Earth Hour ini, semoga dapat menginspirasi para tamu dan khalayak, untuk dapat melestarikan energi bumi, demi keberlangsungan hidup anak cucu kita di masa yang akan datangi” tutup Dini.

Mengenai Aston Marina
Aston Marina Jakarta adalah salah satu Hotel di bawah naungan Archipelago International, yang telah beroperasi sejak tahun 2008 dengan mengusung desain minimalis modern dengan nuansa warna kayu. Dengan lokasi yang prima, di tengah jantung area Jakarta Utara yang berada di jalan Lodan Raya, hanya berjarak tempuh waktu 25 menit perjalanan menggunakan mobil dari Bandara Udara Internasional Soekarno Hatta. Hal ini menjadikan Aston Marina sebuah tempat yang enak dan nyaman untuk menginap, mengadakan seminar, pelatihan, pernikahan atau tempat tinggal sementara di Jakarta Utara.
Dilengkapi dengan 356 kamar yang terdiri dari tipe 1,2 dan 3 kamar tidur, Aston Marina juga memanjakan seluruh tamu dengan fasilitas tambahan seperti fasilitas koneksi internet gratis dengan menggunakan Wi-Fiuntuk seluruh area dan fasilitas antar jemput setiap hari dengan tujuan Ancol dan Mangga Dua. Seluruh fasilitas tambahan ini diberikan secara gratis untuk seluruh tamu yang menginap.
Mengenai Archipelago International
Archipelago International adalah salah satu operator hotel terkemuka di Indonesia dengan portfolio lebih dari 110 hotel dan 15.000 kamar. Sebagai merek yang terus berkembang, Archipelago International memiliki aliran pengembangan melebihi 100 properti di Indonesia, Filipina, dan Malaysia.

Archipelago International mengoperasikan beberapa Hotel dengan nama bran inti seperti : favehotel, NEO, Quest, Harper, Aston, Alana dan Kamuela. Archipelago International menawarkan pilihan dari villa mewah dengan kolam renang pribadi hingga pelayanan terpilih, hotel kelas ekonomi sampai dengan apartemen, dengan demikian para wisatawan Indonesia dapat menikmati jaringan hotel yang terbesar dan terlengkap.

Komentar

  1. Menanam kesadaran itu memang beraat apalagi harus melawan Pemerintah yang bekerjadama dengan Pengusaha . . . berat

    BalasHapus
  2. Berkesan banget kayaknya acara earth hoir di aston kemaren ya.., sayang aku gak bisa ikutan..

    BalasHapus
  3. Betul mbak, seru banget, ketemu teman-teman, sambil makan di cumi-cumi resto yang unik

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kayla Elena von Rueti: Lewat Camilan Sehat, Peduli Kesehatan, Lingkungan dan Perempuan